Selain terjerat utang menggunung hingga Rp 70 triliun, perusahaan juga menderita kerugian. Pandemi Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung lama bakal membuat kinerja keuangan Garuda Indonesia semakin babak belur. The late nineteen nineties and early 2000s would demonstrate to generally be a turbulent and hard time for the airline; https://secure.action.news/watch?v=6dcGCWcURXU